Sama seperti saya yang memiliki keturunan penyakit DIabetes Melitus, maka kika Anda juga demikian, Anda bisa mulai berkomitmen untuk hidup sehat tahun ini, demi terhindar penyakit Diabetes Melitus, dengan mengubah pola makan sehari-hari. Dan gula merupakan makanan pertama yang akan dikurangi dari menu, apagai permen dan juga nasi. Tahukah kamu bahwa tubuh akan memberikan gejala jika terlalu banyak gula yang disantap.
Sumber utama dari gula pada jaman sekarang ini adalah minuman dan makanan, mulai dari minuman bersoda, minuman ber-energi, minuman jus, donut, es krim, yogurt yang telah diberi rasa manis, kue-kue, bolu, dan lain-lain. Harus lebih diwaspadai lagi, bahwa makan yang berproses, termasuk makanan kaleng, saus tomat, salad dressings, roti dan granola bars. Di makanan kaleng tau makanan yang diproses ini gula digunakan untuk menghilangkan rasa pahit atau asam dari bahan alami yang digunakan. Dan gula adalah makanan yang harus dihindari untuk mencegahpenyakit Diabetes Melitus.
Seseorang dapat menilai sendiri apakah pola makan yang dilakukannya sudah sehat atau belum, sehingga hanya yang diri sendiri saja yang dapat memulai untuk mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat dan merasakan perbaikan dalam dirinya, setelah melakukan pola hidup yang sehat.
Berikut adalah tanda-tanda bahwa tubuh kelebihan gula demi terhindar dari penyakit Diabetes Melitus:
1. Mudah tertekan dan depresi
Menurut sebuah artikel dalam Psychology Today yang ditulis oleh dr. David Sack, seorang psikiater mengatakan bahwa orang depresi cenderung memiliki tingkat neurotropika di otak yang rendah. Protein membantu pertumbuhan neuron, sedangkan gula diketahui menekan neurotropika di otak.
Mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan peradangan di seluruh tubuh dan otak. Seperti yang telah dikonfirmasi oleh JAMA Psychiatry, peradangan pada neuro lebih tinggi pada individu yang menderita depresi.
2. Mudah lelah
Jika Anda merasa lelah, bisa jadi menu sehari-hari yang dikonsumsi mengandung tinggi gula. Seperti yang telah di ulas oleh Reader’s Digest bahwa makanan yang mengandung gula akan memberi gelombang dopamin, karena glukosa mencerna dengan cepat, maka kadar dopamin dan gula darah Anda juga akan turun dengan cepat, sehingga tubuh mudah lelah. Hal ini akan membuat Anda ingin tidur siang dan sakit kepala.
Hal yang sama juga bisa terjadi jika mengkonsumsi gula sebelum berolahraga. Sara Folta, seorang asisten profesor di Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy mengatakan kepada Reader’s Digest, bahwa gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah diikuti dengan penurunan yang cepat juga, sehingga menyebabkan kecelakaan saat olahraga.
3. Selalu Lapar
Menurut Folta, makanan yang mengandung banyak gula, namun rendah protein dan serat, tidak akan memicu mekanisme yang membuat tubuh merasakan baru makan. Anda akan cenderung lapar dan berlebihan makan, kemudian memilih makanan bergula dan naik berat badan.
4. Berjerawat
Sebuah studi di Journal of the Academy of Nutrition and Dietics menemukan bahwa orang menderita jerawat dari skala sedang sampai parah dilaporkan mengkonsumsi gula 4 kali lebih banyak dari pada orang yang memiliki sedikit jerawat dan tanpa jerawat.
5. Memiliki tekanan darah tinggi
Garam dipercaya dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, namun sebuah studi di Journal Open Heart menemukan bahwa menu sehari-hari dengan tambahan gula yang tinggi, secara substansial, menyebabkan penyakit kardiometabolik (namun hal ini tidak berlaku untuk gula alami yang berasal dari buah-buahan). Menurut penelitian tersebut, dengan mengkonsumsi gula Anda memiliki peluang lebih besar untuk memiliki hipertensi daripada pemakan garam.
6. Menginginkan makanan manis
Menurut Brooke Alpert, ahli gizi yang menulis buku The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger, semakin banyak gula yang dikonsumsi, akan membuat tubuh Anda menginginkan lebih banyak gula.
7. Otak berkabut
Kenaikan kadar gula dalam darah yang cepat dan cepat pula turun, yang disebabkan oleh asupan gula yang tinggi, dapat membuat otak Anda berkabut. Menurut Alpert, gula darah yang tidak terkontrol membuat Anda berisko mengalami masalah kognitif dan penurunan kemampuan berpikir.