Dampak Minuman Bersoda pada Tubuh


Berat badan
Meminum 1 gelas soda tiap harinya selama 1 tahun berarti tubuh kita mengkonsumsi gula sebanyak 16,3 kg per tahun, hanya dari minuman bersoda saja. Meminum minuman bersoda dengan teratur akan mempengaruhi genetika yang berdampak pada berat badan. 

Sebuah studi di Harvard menyatakan gula dan pemanis buatan merupakan penyebab utama dari 180.000 orang yang bermasalah dengan kegemukan dan meninggal dalam setahun.

Otak
Dalam sebuah penelitian di UCLA tahun 2002, diketemukan bahwa mengkonsumsi gula secara berlebihan akan menyebabkan otak mengurangi produksi kimiawi di otak yang membantu kita belajar, menyimpan memori, dan memproses insulin. Yang disebut juga dengan BDNF (Brain Derived Neurotrophic Factor)
"Tanpa BDNF, otak kita tidak dapat membentuk kenangan baru dan kita tidak bisa belajar (atau mengingat) apa-apa," menurut Forbes

Terlebih lagi dengan mengkonsumsi gula telalu banyak dalam waktu singkat, menurut penelitian di University of Minnesota, akan menumpulkan sistem otak yang memberitahukan kami untuk berhenti makan.


Ginjal
Tingginya kandungan asam folat di minuman yang mengandung cola, dapat menyebabkan batu ginjal dan masalah ginjal lainnya. Dengan menambahkan cola dalam menu sehari-hari, akan menyebabkan resiko ganda pada ginjal, terlebih jika meminum minuman bersoda 2 kali dalam sehari.

Sistem Pencernaan
Bagi yang kerap memiliki masalah pencernaan, maka meminum minuman soda akan menambah masalah yang dimilikinya. Minuman berkarbonasi dalam soft drink dapat menyebabkan gas, kembung, kram dan gangguan yang terus menerus karena sindrom kelainan usus besar. Bukan hanya soda, cafein juga dapat memperburuk hal tersebut dengan diare dan konstipasi.


Kepadatan Tulang
Mengkonsumsi minuman bersoda berhubungan dengan penyakit tulang seperti; osteoporosis dan hilangnya kepadatan tulang. Hal ini dikarenakan kandungan asam folat dan kafein dalam minuman bersoda.

Seperti yang ditulis oleh Gina Shaw di WebMD, yang mengutip sebuah studi dari Tufts University, "Fosfor merupakan mineral tulang yang penting. Tapi jika Anda mendapatkan jumlah yang tidak proporsional dari fosfor dibandingkan dengan jumlah kalsium yang Anda dapatkan, maka dapat menyebabkan keropos tulang."

Jantung
Penelitian baru-baru ini membuktikan hubungannya antara mengkonsumsi soda dengan penyakit jantung. Menurut New York Times, di tahun 2012, sebuah studi di Havard menemukan bahwa dengan mengkonsumsi 12 ons minuman bersoda, akan meningkatkan 19% resiko penyakit kardiovaskular.

Diet soda yang mengandung pemanis buatan bahkan lebih buruk daripada minuman soda biasa, karena resiko penyakit kardiovaskular meningkat sebesar 61%.

Pola makan yang tidak sehat dan minum minuman bersoda secara teratur dapat memicu resiko penyakit jantung, seperti serangan jantung atau stroke.


Paru-paru
University of Adelaide dalam studinya menemukan bahwa semakin banyak minuman bersoda yang diminum, maka semakin besar kemungkinan Anda akan mengindap asma atau penyakit paru obstruktif kronis, termasuk didalamnya adalah bronkitis kronis, emfisema dan penyakit obstruksi saluran pernafasan kronis.

Studi lain menunjukkan natrium benzoat, pengawet dalam soda, dapat langsung mempengaruhi paru-paru, dengan cara meningkatkan jumlah natrium dalam tubuh sekaligus mengurangi ketersediaan kalium, sehingga menyebabkan asma serta eksim.

Gigi
Kandungan asam yang tinggi dalam minuman bersoda dapat merusak gigi. hampir sama buruknya dengan meminum cairan asam pada aki. Seperti yang diulas oleh Academy of General Dentistry journal di tahun 2006, karena minuman bersoda biasanya mengandung asam sitrat atau asam fosfat yang dapat merusak enamel gigi. 

Dan dengan tingkat keasaman lebih tinggi dengan pH 3,2, minuman diet soda akan dapat lebih merusak gigi.

Menurut Colgate Oral and Dental Health Resource Center, minuman bersoda dalam jumlah tertentu dapat merusak gigi, dengan kandungan asam dan gula asam, akan membuat enamel mmudah rusak, ditambah dengan lekukan gigi, menyikat gigi yang tidak benar, mengunyah makanan keras, semuanya itu akan mengakibatkan gigi rontok atau patah.





Share:

0 comments